Adab-Adab Minum

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا شَرِبَ أَحَدُكُمْ فَلَا يَتَنَفَّسٌ فِي الْإِنَاءِ؛ فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَعُودَ؛ فَلْيُنَحٌ الْإِنَاءَ، ثُمَّ لِيَعُدْ إِنْ كَانَ يُرِيدُ .» (سنن ابن ماجه، رقم الحديث ٣٤٢٧، وصححه الألباني).

Dari Abu Hurairah raḍiyallāhu ‘anhu dia berkata, Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian minum, janganlah dia bernafas di dalam bejana (tempat minum). Jika ia ingin mengulang (tegukan) maka singkirkan dahulu bejana (dari mulutnya untuk bernafas), kemudian meneguknya lagi jika dia ingin.” (HR. Ibnu Majah 3472, dinilai sahih oleh Al-Albāni).


Beberapa faedah hadis ini

Titik temu antara hadis ini dan hadis yang menerangkan bahwa Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bernafas di dalam bejana tiga kali (Sahih Muslim, nomor 122-(2028) lafal darinya, dan Sahih
Bukhari nomor 5631); secara lahir, seolah-olah ada pertentangan antara keduanya. Karena hadis pertama secara jelas menerangkan larangan bernafas di dalam bejana dan hadis yang kedua menunjukkan bolehnya bernafas.

Cara mengkompromikannya: hadis pertama dipahami dengan makna larangan bernafas di dalam bejana ketika seseorang minum dari bejana itu. Jadi hadis ini tetap pada larangan sesuai dengan lahirnya. Maka bernafas di dalam bejana ketika minum, merupakan hal yang dilarang oleh syariat. Sementara itu, hadis kedua menerangkan bahwa Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bernafas di luar bejana ketika minum dari bejana tersebut. Itulah yang dimaksud dan dianjurkan oleh syariat. Sehingga, tidak ada kontradiksi di antara kedua hadis tersebut.

Hadis ini menjelaskan larangan bernafas di dalam bejana tempat seseorang minum, baik minum sendiri ataupun beramai-ramai. Ini termasuk bagian akhlak mulia yang Islam ajarkan, yang bertujuan untuk menjaga kebersihan, beretika ketika minum. Sebab, ketika seseorang bernafas di dalam bejana pada saat minum terkadang menyebabkan keluarnya air liur atau sejenisnya sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *