Ciri-ciri Fisik Al-Masih Dajjal

Photo by Matthis Volquardsen: https://www.pexels.com/photo/brown-open-field-2305169/

،عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الدَّجَّالُ مَمْسُوحُ الْعَيْنِ، مَكْتُوبٌ مَكْتُوبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ كَافِرٌ»، ثُمَّ تَهَجَّاهَا : ك ،ف، ر، يَقْرَؤُهُ كل مُسْلِمٍ .»(صحيح مسلم، رقم الحديث (۱۰۳ – ۲۹۳۳) ، واللفظ له، وصحيح البخاري، رقم الحديث (٧٤٠٨) .

Dari Anas raḍiyallāhu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dajjal itu matanya buta, tertulis di antara kedua matanya kafir.” Kemudian Rasulullah mengejanya, “Ka, fa, ra (kafir) yang bisa dibaca oleh setiap orang muslim.” (Sahih Muslim Nomor 103-(2933), lafal darinya dan Sahih Bukhari, nomor 7408).

Beberapa faedah hadis ini

  1. Wajib beriman dengan munculnya Al-Masih Dajjal sebelum hari Kiamat datang. Nabi Isa ‘alaihissalām akan membunuhnya di Negeri Syam dekat dengan kota Damaskus di pintu Ludd Timur,
    yaitu dekat dari kota Tel Aviv.
  2. Di antara ciri-ciri Dajjal ialah kedua matanya cacat. Mata sebelah kanannya buta menurut sebuah riwayat, atau mata sebelah kirinya buta menurut riwayat yang lain. Salah satu matanya buta atau rata tanpa wujud. Kulitnya yang tebal membuat salah satu matanya buta. Di antara kedua matanya tertulis kata “Kāfir” dalam bahasa Arab. Wajahnya buruk dan jelek sekali. Dajjal memiliki satu mata yang bisa melihat namun itu juga cacat, yaitu keluar dari lubang matanya. Jadi, Dajjal hanya memiliki satu mata yang buruk rupa, dan dengan matanya itu dia melihat dunia. (Lihat dalam Sahih Bukhari, nomor 5902 dan Sahih Muslim, nomor 273 (169), 104 (2934), 105 (2934). Allāhu A’lam.
  3. Tulisan yang berada di kening Dajjal merupakan tulisan yang sebenarnya. Allah Subḥānahu wa Ta’ālā menjadikannya sebagai salah satu tanda bahwa Dajjal adalah kafir, pembohong, dan penipu. Allah Subḥānahu wa Ta’ālā memperlihatkan tulisan tersebut kepada semua muslim yang bisa membaca ataupun tidak.

Sumber: Hadis 7 (Himpunan 90 Hadits Pilihan, Dr. Muhammad Murtaza bin Aish)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *