Islam Agama yang Mudah

Photo by Konevi: https://www.pexels.com/photo/concrete-dome-buildings-during-golden-hour-2236674/

عَنْ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ : قَالَ: النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الْجَنَّةُ أَقْرَبُ إِلَى أَحَدِكُمْ مِنْ شِرَاكِ نَعْلِهِ ، وَالنَّارُ مِثْلُ ذَلِكَ .» (صحيح البخاري، رقم الحديث ٦٤٨٨).

Dari Abdullāh raḍiyallāhu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Surga lebih dekat kepada salah seorang dari kalian daripada tali sandalnya, dan neraka juga seperti itu.” (Sahih Bukhari nomor 6488).

Beberapa faedah hadis ini

  1. Maksud tali sandal ialah perjalanan menggunakan dua kaki, yaitu jarak dekat yang ditempuh oleh manusia. Kalimat tersebut sebagai perumpamaan tentang dekatnya sesuatu.
  2. Islam merupakan agama yang mudah dan ringan. Akidahnya mudah, tidak ada di dalamnya hal yang samar-samar atau ketidakjelasan. Ritual ibadahnya ringan, tidak ada kesulitan dan hal-hal yang
    memberatkan. Akhlaknya mulia, tidak ada hal-hal yang menyimpang dari fitrah manusia dan tidak pula keluar dari koridor akal sehat dan kebiasaan yang baik.
  3. Hadis ini menjelaskan bahwa menggapai surga itu mudah yaitu dengan niat yang benar dan ketaatan. Begitu juga neraka, memasukinya pun mudah, yaitu dengan mengikuti hawa nafsu dan perbuatan maksiat. Oleh karena itu, seseorang tidak boleh meremehkan sesuatu yang sedikit dari perbuatan baik, namun hendaklah dia melakukannya. Begitu pula, seseorang tidak boleh meremehkan perbuatan buruk meskipun sedikit, akan tetapi, hendaklah ia menghindarinya. Sesungguhnya manusia tidak mengetahui bentuk kebaikan yang dapat membuat Allah Subḥānahu wa Ta’ālā mencintainya dan tidak pula tahu bentuk perbuatan buruk yang membuat Allah Subḥānahu wa Ta’ālā murka kepadanya.

Perawi hadis
Abdullāh bin Mas’ūd raḍiyallāhu ‘anhu adalah salah seorang ulama yang terkenal di kalangan sahabat. Ia dikenal dengan bacaan Al-Qur`ān yang paling yang unggul di antara para sahabat yang lain. Musnadnya mencapai 848 hadis. Ia ikut bersama Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam dalam semua peperangan. Ia pun ikut dalam Perang Yarmuk di negeri Syam sepeninggal Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam. Umar raḍiyallāhu ‘anhu mengutusnya ke Kufah untuk mengajarkan ilmu agama kepada penduduknya. Uṡmān bin ‘Affān raḍiyallāhu ‘anhu mengangkatnya sebagai amir Kufah selama beberapa waktu, lalu memerintahkannya untuk kembali ke Madinah. Ia meninggal di Madinah tahun 32 H, dalam usia 60 tahun lebih dan dimakamkan di Baqi’.

Sumber: Hadis 2 (Himpunan 90 Hadits Pilihan, Dr. Muhammad Murtaza bin Aish)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *