Kedudukan Al Quran Bagi Kaum Muslimin

Photo by GR Stocks : https://www.pexels.com/photo/close-up-shot-of-a-book-8522570/

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ (البقرة :2)

Terjemah : “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.”

Dijelaskan dalam Tafsir Taisir Karimirrahman, Syaikh Abdurrahman As Sa’di menafsirkan ayat tersebut  bahwa kandungan Al Quran itu meliputi semua yang terkandung dalam kita-kitab terdahulu dan terakhir berupa ilmu yang agung dan kebenaran yang nyata. Sedangkan dalam tafsir Al Baghawi disebutkan bahwa Al Quran itu tidak ada keraguan di dalamnya, semuanya datang dari sisi Allah, Al Quran itu Al Haq.

Sementara ditempat lain, Imam Al Baghawy menafsirkan bahwa Al Quran itu petunjuk, bimbingan, penjelasan bagi ahli taqwa, Tidak ada keraguan dalam memberikan petunjuk bagi orang yang bertaqwa. Hal itu diperkuat dengan pernyataan Syaikh Abdurrahman As Sa’di bahwa maksud ayat ini yaitu tidak ada keraguan sama sekali walaupun dilihat dari berbagai sudut pandang. Peniadaan keraguan disini mewajibkan manusia untuk menetapkan sebaliknya (lawan dari ragu = yakin). Dan Kitab Al Quran ini meliputi semua ilmu keyakinan yang menghilangkan semua keraguan.

Allah SWT berfirman juga bahwa Al Quran ini merupakan kitab yang penuh berkah.

كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ  وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ

Terjemah : “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.”

Syaikh Abdurrahman as Sa’di saat menjelaskan ayat di atas. Beliau berkata, “Kata ‘Mubarakun’, maksudnya yaitu kebaikan yg sangat banyak, ilmu pengetahuan yang melimpah, selalu ada petunjuk jika tersesat, obat segala penyakit, cahaya yg menerangi kegelapan jiwa, selalu ada hukum yang dibutuhkan manusia. Sedangkan makna kata ‘Liyaddabbaru’, maksudnyahikmah dari diturunkan Al Quran, agar manusia mentadaburinya, menggali segala ilmu yang dikandungnya, merenungkan rahasia-rahasianya, hukum-hukum, hikmah-hikmahnya. Dengan Tadabbur Al Quran, merenungkan makna-makna dan mengulang pelajaran sembari memikirkannya secara terus menerus akan menjadikan seseorang mendapatkan barakah dan kebaikan yang dikandung Alquran.

Adapun kata kerja terakhir yang disebutkan dalam ayat ini yakni ‘Liyadzakkara’ maksudnya agar manusia mengingat dan mengambil pelajaran pada ayat-ayat alquran dengan menggunakan akal sehat padanya setiap ilmu dan yang dicari. Maka ini sudah lebih cukup bagi manusia yg berakal sehingga dihasilkan petikan hikmah, pelajaran, dan manfaat dari kitab Alquran ini.

وَلَقَدْ ضَرَبْنَا لِلنَّاسِ فِي هَـٰذَا الْقُرْآنِ مِن كُلِّ مَثَلٍ لَّعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ (الزمر:27)

Terjemah : Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Quran ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran.

Beliau juga menjelaskan bahwa Allah memberikan semua perumpamaan di dalam al quran, perumpamaan pelaku kebaikan dan pelaku keburukan, tauhid dan syirik. Dan setiap perumpamaan yang mendekati hakikat sesuatu. Imam Ath Thabari menjelaskan bahwa Hikmahnya agar manusia mengambil pelajaran saat kita menjelaskan pada mereka kebenaran Alquran ini, sehingga mereka mengetahui dan mengamalkan. Sedangkan perumpamaan yang tersebut dalam ayat ini berfungsi sebagai Takhfifan dan Tahdziran, sehingga tetap tegar di atas kebenaran agar manusia segera sadar dan berhenti dari melakukan kemungkaran dan kekufuran terhadap Allah SWT.

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ

Terjemah : Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya (QS. An Nisa : 82)

وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَـٰذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا (الفرقان:30) 

Terjemah : Dan Rasul (Muhammad) berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur’an ini diabaikan.”

Keluhan Rasulullah SAW bahwa Al Quran itu menjadi kitab yg ditinggalkan umat Islam

ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ(فاطر :32)

Terjemah : Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada pula yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.

Diantara Faedah Tadabur Alquran

  • Menemukan dan menyaksikan petunjuk akan keesaan Allah, Tidak ada sekutu baginya satupun, لا إله إلا الله
  • Menumbuhkan rasa takut dan menambahkan keimanan kepada Allah
  • Sarana untuk berdakwah dan melahirkan sikap tawakal yg tinggi
  • Meyakini fithrah itu ada dan pasti, yg mendorong manusia untuk beribadah hanya kepada Allah, mengembalikan jiwa yang lalai kembali pada Allah
  • Mengambil pelajaran dari ummat terdahulu
  • Menemukan petunjuk jalan terbaik menuju kampung akhirat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *